Seperti kata
Bapak Aris Ahmad Jaya, Narasumber sewaktu mengikuti belajar menulis yang
dipelopori oleh Om Jay. Guru berdasarkan niatnya dikelompok atas dua yaitu guru
betulan dan guru kebetulan.
Sejujurnya saya termasuk guru kebetulan,
kebetulan jadi guru karena dari dulu tidak pernah bercita-cita menjadi guru.
Kebetulan jadi guru, karena kakak saya adalah seorang guru. Beliau yang mengarahkan untuk sekolah guru. Dan banyak lagi cerita
tentang mengapa sampai menjadi guru. In Sya Allah ditulis pada kesempatan yang
lain.
Karena kebetulan
sudah jadi guru, tentu memiliki banyak kendala. Kendala yang paling besar
ketika berbicara didepan kelas. Banyak perasaan yang menghantui, diantaranya
grogi kadang sampai ingin pipis. Tambah lagi metode yang tidak terkuasai. Pengalamanpun
yang tidak memadai, karena saya kuliah disebuah perguruan tinggi negeri yang
pertemuannya hanya Sabtu dan Minggu, yang menuntut kita untuk belajar mandiri.
Status guru kebetulan ini harus diubah menjadi
guru betulan. Banyak cara yang dapat dilakukan. Terlebih dizaman sekarang ini. Ada
internet untuk belajar, youtube misalnya atau yang lain.
Seiring dengan situasi sekarang ini, ketika kita
dituntut untuk tetap di rumah. Sekolah diliburkan. Maka kewajiban sekolah sedikit
longgar. Kita memiliki kesempatan yang baik untuk meningkatkan kualitas diri
agar menjadi guru betulan.
Sambil berpikir apa yang harus dilakukan, iseng membuka
foto di galeri Hp. Entah dari group mana datangnya, didapati sebuah foto yang ada
gambar ketua umum PGRI. Foto itu beirisi ajakan untuk belajar menulis gratis/ kuliah online melalui aplikasi
WA. Dicoba mendafatar ternyata diterima. Satu buah kegiatan dalam rangka menuju
guru betulan sudah dilakukan.
Kuliah online dilakukan setiap hari pukul 19.00
sampai pulul 21.00 dengan narasumber penulis dan pembicara nasional. Seru juga,
walau sedikit ada kendala dengan jaringan internet. Setelah perkuliahan
selesai, semua peserta diwajibkan membuat resume, yang nantinya resume itu akan
dirajut menjadi buku.
Selang 3 hari mengikuti kuliah online. Saya
membuka akun di simpatik.belajar.kemdikbud.go.id. Akun yang lebih kurang satu
tahun lalu saya daftarkan. Dan ternyata disitu juga akan diladakan pelatihan
berbasis TIK yang disingkat PEMBATIK 2020.
Pembatik 2020 boleh diikuti oleh semua guru. Dengan
syarat harus punya akun di simpatik.belajar.kemdikbud.go.id. Pembatik dibagi
dalam beberapa gelombang, ketika mendaftar saya masuk dalam daftar gelombang 2,
karena gelombang 1 sudah penuh. Gelombang 2 ini dilaksanakan pada tanggal 15
April sampai dengan 24 April.
Pada saat mendaftar peserta belum begitu banyak,
PEMBATIK belum begitu dikenal oleh guru. Karena banyak guru Indonesia yang
tidak punya akun di simpatik.belajar.kemdikbud.go.id, beberapa gelombang masih
kosong pendaftarnya.
Perkembangan teknologi yang canggih seperti
adanya sekarang, berita PEMBATIK 2020 menyebar luas. Baik melalui aplikasi FB,
WA, dan telegram. Dalam beberapa hari saja beberapa gelombang sudah penuh
pendaftarrnya. Gelombang yang tadinya hanya dibuka sampai gelombang 12, konon
kabarnya ditambah menjadi 30 gelombang. dua jalan untuk menuju guru betulan
sudah dilakukan.
Masih diakun yang sama, di simpatik.belajar.kemdikbud.go.id
tampak ada lagi satu pelatihan yang berbasis online, BIMTEK PSB Digital
namanya. Penyelenggaranya masih sama dengan PEMBATIK 2020 yaitu Pustekkom. Maka
dicoba pula untuk mengikutinya, dengan harapan semoga bisa menjadi guru
betulan. Guru yang memliki energy untuk mengajar, guru yang memilki inovasi, dicinta
dan didamkan oleh anak didik.
BIMTEK PSB Digital dilaksanakan pada 04 Maret
sampai 01 Juni 2020. Karena waktu masih
lama, maka sekarang kegiatan difokuskan pada yang dua tadi, kuliah online dan
PEMBATIK 2020. Setelah PEMBATIK ini selesai, baru difokuskan pada BIMTEK PSB Digital.
Bersyukur sekali rasanya kita hidup di dunia
yang serba canggih ini, kita bisa belajar dimana saja, kapan saja, dengan siapa
saja. Sekarang tinggal kita, apakah
ingin meningkatkan kualitas, atau hanya berdiam diri. Semoga kegiatan ini bermanfaat, keinginan menjadi guru betulan dapat terwujud. Aamiin.
alhamdulillah,jadilah guru betulan yang sadar akan profesinya selamat berjuang,lanjukan cita-citamu
BalasHapusTerima Kasih buk.
Hapus