
Pada hari Minggu tanggal 12 Maret 2020 kita akan belajar
dengan seorang guru berprestasi tingkat nasional tahun 2016. Beliau adalah
Encon Rahman. Ia lahir di
Majalengka pada tanggal 5 April 1972. Karena prestasinya, dia diutus mewakili
bangsa Indonesia untuk tampil di ajang internasional pada tahun 2017 di
Thailand dan meraih penghargaan princess maha chakri awards (PMCA).
Dari berbagai prestasi
yang diperoleh Encon Rahman bisa keliling ke luar negeri dengan gratis,
diantaranya bisa melaksanakan ibadah ke tanah suci, studi singkat ke Melbourne
dan perjalanan keSingapura,
Dengan mengucapkan
bismillah Kang Encon ( panggilan Encon Rahman ) menyampaikan pengalaman dan
trik bagaimana agar menjadi gupres tingkat nasional juga sekaligus menjadi
gupres internasional mewakili bangsa Indonesia di kancah internasional.
Lomba guru berprestasi
bukan hanya ada di Indonesia tetapi lomba ini juga diterapkan di negara-negara
lain termasuk di Asia tenggara. Itulah sebabnya pemerintah setiap tahun selalu
mengadakan lomba gupres. Lomba gupres termasuk ajang berprestasi dan bergengsi
bagi seorang guru. Kenapa dikatakan demikian karena penilaian gupres lebih
komprehensif dan menyeluruh dari berbagai faktor.
Sebagaimana kita ketahui
di dalam undang-undang nomor 14 tahun 2005 jabatan guru itu adalah profesi. Seorang
guru harus memiliki jabatan profesional di mana jabatan ini mencakup 7 M. Adapun
yang dimaksud dengan 7 M adalah mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
mengajar, mengevaluasi. Apabila guru tidak memiliki ranah 7M ini maka akan
menjadi pertanyaan besar karena guru adalah seorang professional.
Pada sisi lain pemerintah
selalu mengadakan lomba gupres baik dari tingkat jenjang satuan pendidikan TK,
SD, SMP, SMA diantaranya memiliki tujuan.
1. Mengangkat guru
sebagai profesi terhormat mulia bermartabat dan terlindungi
2. Meningkatkan motivasi
dan profesionalisme guru dalam pelaksanaan tugas profesionalnya
3. Meningkatkan
persaingan yang sehat selalu pemberian penghargaan di bidang pendidikan
4. Membangun komitmen
mutu guru dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran menuju standar nasional
pendidikan.
Untuk menjadi gupres
tidak mudah dan juga tidak mustahil. Kenapa
dikatakan demikian? Sebagaimana sampaikan di awal pembicaraan menjadi gupres
merupakan ajang prestasi dan prestise tertinggi bagi karir seorang guru. Jika
dalam lomba lomba sejenis yang diadakan oleh
Kemendikbud seperti INOBEL , LKG, OGN dan sejenisnya itu baru bagian
terkecil dari komponen gupres. Berdasarkan kondisi itu, bagi rekan rekan guru
yang tertarik akan mengikuti ajang lomba gupres harus dipersiapkan sejak dini.
Adapun rahasia sukses
menjadi gupres hanya dua saja. Satu memiliki amalan batiniah, Kedua memiliki
amalan lahiriyah. Salah satu amalan batiniah ketika kita akan mengikuti lomba
gupres adalah jangan dengki kepada orang lain sesama peserta gupres. Kedua
jangan sombong dan rasa bakal jadi pemenang karena kita merasa paling bnyk karya
misalnya. Adapun amalan lahiriahnya adalah isi seluruh komponen portopolio dengan
benar.
Unsur-unsur yang dinilai
untuk seleksi gupres adalah empat kompetensi yaitu kepribadian sosial
profesional dan pedagogik. 4 unsur komponen tadi harus dibuktikan dlm bentuk
portopolio, wawancara, tes, presentasi dan sikap kita pada saat mengikuti ajang
gupres. Memiliki tulisan yang dibukukan atau artikel di surat kabar merupakan
salah satu penilaian dari pihak juri dari unsur profesional. Itulah sebabnya
rekan-rekan yang ingin menjadi gupres harus memiliki modal diantaranya
tulisan-tulisan atau artikel yang pernah di di muat di surat kabar.
Proses menjadi gupres
sebagai berikut
1. Persiapkan dengan baik
apa yang dibutuhkan dalam lomba tersebut dengan berdasar kepada pedoman lomba
gupres yang selalu disampaikan pemerintah setiap tahunnya.
2. Jangan mau menjadi
peserta gupres karena desakan pihak luar misalnya PGRI atau kepala sekolah
padahal kita belum siap karena jika kita tetap memaksakan untuk ikut ajang
gupres padahal kita tidak siap hanya akan menghabiskan biaya tenaga pikiran dan
waktu saja.
3. Karya tulis untuk
bekal gupres adalah buku-buku karangan sendiri atau keroyokan / antologi dan
tulisan kita yang pernah dimuat berbagai media cetak.
4. Persiapkan juga media
pembelajaran, bimbingan kepada rekan guru, dan bimbingan kepada anak-anak kita
hingga men jadi juara.
Kalimat menarik dari kang
Encon “pendidikan dan gelar seseorang bisa dikejar namun jam terbang seseorang
tidak bisa dikejar, jam terbang seseorang hanya bisa dikejar dengan cara
belajar dan bergaul dengan orang yang bersangkutan”.
Singkat padat, keren.
BalasHapus