Narasumber : Dr. Ono W Purbo
Hal-hal yang biasa menjadi masalah terbesar dalam menulis buku
adalah pencarian kata-kata, topik dan jenis buku yang laku. Pada tahap
persiapan menghasilkan karya tulis, membaca adalah awalnya. Tidak akan ada yang
bisa menulis jika tidak membaca. Kemudian dalam menulis jangan lupa
menggunakan rumus 5W+1H (what, where, when, who, why dan how).
Cara mencari topik
supaya buku bisa laku keras adalah sebagai berikut:
Pertama memilih topik, mencari tahu keinginan dan minat pembaca.
Ketiga hal ini bisa didapatkan lewat cara mengobrol, dengan orang lain. Contohnya
begini, apa minat mereka, masyarakat tertarik tentang apa, apalagi jika kita
sebagai guru, paling mudah mencari topik karena setiap hari kita berbicara
dengan siswa. Jadi kita bisa tahu cara penyampaian paling bagus, topik bisa
tentang pelajaran atau tentang pengetahuan umum, namun tentunya harus berbicara
dengan masyarakat. Dari kegiatan tanya jawab, bisa diketahui keinginan atau
minat masyarakat itu seperti apa. Nah, hal-hal sederhana ini bisa dijadikan
sebagai buku.
Kedua, Teknik sederhana menulis buku
adalah dengan menerjemahkan dokumen-dokumen bahasa asing, contohnya buku
berbahasa inggris; dikumpulkan menjadi satu dokumen, kemudian jadikan paragraf
baru dengan bahasa dan kata- kata kita sendiri yang lebih enak di baca dan di
pahami. Jadi dengan arti kata gabungan beberapa buku tadi menjadi sebuah buku
baru, kemudian buku ini bisa kita masukkan sebagai referensi, namun perlu kita
ingat bukan terjemahan lagi, ini adalah merupakan salah satu menulis sederhana,
tanpa mengarang kata-kata sendiri. sebagai Dosen pak Onno sering memberi tugas
dengan siswa menulis buku, mereka menulis buku dengan topik apa yang sedang
dikuliahkan, untuk memudahkan penulisan mereka di beri kesempatan ke pustakaan
digital milik Bapak Onno. Dalam di gital library tersedia beragam jenis buku,
salah satu cara interaksi dengan orang banyak menggunakan media social, seperti
twitter, facebook, atau instagram dll.
Ketiga, untuk bisa menulis biasakan
mencatat, atau membangun kebiasaan mencatat, contoh mencatat apa saja setiap
hari yang kita anggap penting suatu saat nanti bisa menjadi tulisan. Ini
merupakan salah satu kunci yang paling penting dalam menulis. Kalau menulis di
wiki, memberi manfaat tersendiri, contohnya mencari topik tertentu, tinggal
ketik di menu search kemudian enter, langsung ketemu, jadi menulisnya bentuk
digital atau elektronik, hasil tulisannya dibaca semua orang.
Ada
beberapa fungsi dari buku digital, antara lain:
1. Sebagai
media informasi, informasi akan lebih mudah disebarluaskan dan didapatkan jika
buku dalam bentuk buku digital. Kita tinggal mengakses di Internet topik buku
apa yang kita inginkan, lalu mengunduhnya untuk dapat dipelajari. Jika ingin
disebarluaskan,cukup dengan mengirim file buku digital ke alamat penerima yang
dituju.
2. Sebagai media pembelajaran.
Bagi seorang pengajar, bahan ajar sangatlah penting
untuk mendukung kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Dengan menggunakan buku digital, maka guru akan
mendapat bahan ajar yang disajikan
dengan konten multimedia sehingga menjadi lebih menarik dan atraktif.
3. Sebagai
media bisnis. Buku digital ini dapat dijadikan alternatif bagi penulis yang kesulitan menerbitkan karyanya melalui penerbit.
Dengan adanya buku digital ini, penulis
dapat mengkomersilkan karyanya melalui internet.
Karyanya pun tetap akan dilindungi dengan hak cipta sehingga penulis
tidak perlu khawatir akan keamanan
karyanya. (sumber : essay.co.id)
Untuk
menerbitkan buku digital, kita mulai dari langkah paling dasar yaitu menulis buku. Kegiatan menulis buku sendiri
pada dasarnya mendokumentasikan segala pemikiran kita akan sesuatu ke dalam
sebuah tulisan. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan pada saat
kita menulis.
Menulis ilmiah di jurnal, yang perlu
diperhatikan adalah penulisan referensi yang berbahasa Indonesia, ini sulit di
terbitkan di jurnal internasioanl. Harusnya memakai bahasa inggris. Dalam
menggunakan referensi berbahasa Asing, kita bisa menggunakan google scholar,
tinggal ketik di web search menu http://scholar.google.com. Cara mencari referensi yang
berkualitas berbahasa Asing cukup kiat klik google scholar, masukkan kata
kuncinya, akan muncul file-file yang kita butuhkan, tinggal klik kekanan dan
cite. Namun kita harus membaca abstrak tulisannya dulu apakah sesuai dengan
paper kita yang di butuhkan.
Untuk menerbitkan buku, yang harus di persiapkan adalah:
1. Halaman judul
2. Kata pengantar,
bisa ditulis lebih dari satu orang, bisa kepala sekolah atau tokoh yang lain.
3. Daftar isi
4. Materi lengkap,
boleh di tambah gambar , gambar bagusnya hitam putih
5. Tentang penulis
buat versi pendek
6. Daftar pustaka
7. Sinopsis, yaitu
kisah tentang penulis.
Untuk naskah dibuat sederhana saja
dalam bentuk ms word. Sekedar tambahan informasi untuk penulis, biasanya
penerbit Andi Offset melakukkan layout sendiri terhadap buku. Sementara alex
Media Kamputindo. Biasanya meminta penulis untuk layout sendiri supaya mereka
tinggal mencetak. Penerbit-penerbit kalau menerbit buku bukan karena
berkualitas, tapi karena bukunya bisa terjual laris , berarti kita harus
menulis buku yang bisa terjual, kalau buku yang kita tulis untuk pegangan siswa
penerbit akan senang, terutama buku pegangan SD karena jaminannya adalah
pembeli banyak. Beruntunglah penulis yang menulis buku pegangan Sekolah Dasar.
Penerbit ANDI Offset dan Elex Media Komputindo royaltinya 5-10%.
Jadi peluang besar ada di guru-guru SD yang jadi Penulis, karena murid SD
jumlahnya banyak sekali. Artinya royalty bisa dijamin baik.
Buku di Gital kalau mau mencetak cukup sederhana, tinggal save
As PDF saja file wordnya atau print As PDF, buku digital bentuk PDF cukup
sampai disitu sudah jadi buku di gital. Kemudian diupload ke website atau di
sebar di whassApp.
Untuk memudahkan menyakinkan penerbit
mencetak buku adalah apabila banyak follower dimedsos, penerbit yakin
pembacanya ba nyak tentu bukunya akan
laris. Kemudian cover buku juga berperan banyak dalam penjualan, penerbit ANDI
offset biasanya merancang cover buku, penulis hanya menyiapkan materi.
Penulisan buku bisa menggunakan Ms word di
windows atau libreoffice writer di linux.
Buku digital bisa ber-ISBN. ISBN bisa
dikeluarkan darisekolah, tidak hanya dari penerbit, caranya sekolah regues dan
mengisi formulir di http://sbn.perpusnas.go.id. Maksudnya sekolah
bisa jadi penerbit. Tidak harus jadi penerbit sungguhan, nanti perpusnas akan
mengeluarkan izin agar sekolah mengeluarkan ISBN. Namun setiap kali
mengeluarkan ISBN, sekolah harus mengajukan buku ke perpusnas untuk di berika
ISBN.
Yang memiliki konten copyright (hak cipta). Disarankan jangan di
gunakan semabarangan karena bisa bermuara keranah hukum, sebaiknyanya
menggunakan konten yang berbasis kreatif commons license creative. Commons
menyediakan karya kreatif yang tersedia untuk orang lain secara legal supaya
dapat di bagikan secara luas dan bisa dicek dan digunakan di http://creativecommns.org .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar