
Pada hari
Minggu, tepatnya tanggal 5 April 2020 kelompok belajar menulis gelombang 8 akan melanjutkan pembelajaran online
bersama seorang penulis terkenal yaitu Akbar Zainudin. Salah satu bukunya yang
terkenal adalah Man Jadda Wajada. Saya sangat bersyukur sekali bisa bergabung
dalam grup ini, karena di sini saya mendapat ilmu dari orang yang sangat
kompeten. Betapa bangganya saya, ternyata di dalam grup itu juga ketua umum
PGRI yakninya Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd.
Sekilas tentang narasumber kali ini Bapak Akbar
Zainudin, beliau adalah penulis buku Man Jadda Wajada. Alhamdulillah, berkat
Man Jadda Wajada, ia bisa keliling ke-33 Provinsi di Indonesia. Satu yang
belum, yaitu Papua. Menulis sejak SMA, saat masih di Gontor. Dilanjutkan pada
saat mahasiswa.
Menulis buku pertama tahun 2008, yang diterbitkan Gramedia, Man Jadda Wajada. Hingga sekarang, sebanyak 13 buku yang telah ditulis. Hampir semua tentang motivasi.
Menurut Akbar zainudin langkah-langkah menulis buku adalah TOJTPR
Langkah pertama adalah T. Tentukan TEMA tulisan. Setiap buku harus punya tema besar, baik buku fiksi maupun non fiksi. Tema akan menjadi rel yang mengikat kita dari awal tulisan hingga akhir. Tema ini satu saja. Misalnya kerja keras, romantisme, cara belajar, dan sebagainya.Langkah kedua adalah O. Buatlah OUTLINE atau DAFTAR ISI.
Menulis buku pertama tahun 2008, yang diterbitkan Gramedia, Man Jadda Wajada. Hingga sekarang, sebanyak 13 buku yang telah ditulis. Hampir semua tentang motivasi.
Menurut Akbar zainudin langkah-langkah menulis buku adalah TOJTPR
Langkah pertama adalah T. Tentukan TEMA tulisan. Setiap buku harus punya tema besar, baik buku fiksi maupun non fiksi. Tema akan menjadi rel yang mengikat kita dari awal tulisan hingga akhir. Tema ini satu saja. Misalnya kerja keras, romantisme, cara belajar, dan sebagainya.Langkah kedua adalah O. Buatlah OUTLINE atau DAFTAR ISI.
Gunanya outline:
1. Agar tulisan
kita terarah.
2. Bisa buat
jadwal dan target.
3. Menghindari
"ngeblank" pada saat menulis.
4. Agar bukunya
selesai.
Kalau tidak ada
daftar isi, akan sulit bukunya bisa selesai.
Langkah ketiga
adalah J. Buatlah jadwal penulisan.
Kalau daftar isi
sudah dibuat, misalnya ada 30 judul artikel atau plot cerita, mulailah membuat
jadwal secara riil. Katakan 1 tulisan jadwalnya seminggu selesai, buatlah
jadwalnya dari 30 tulisan itu kapan mau selesai.
Dengan kita
membuat jadwal, maka akan memudahkan kita untuk mengontrol dan mengevaluasi
dari hasil tulisan kita.
Langkah keempat
adalah T. Tuliskan.
Outline sudah
ada, jadwal juga sudah ada. Berikutnya adalah tuliskan sesuai outline dan
jadwalnya. Di sini, disiplin diri dan komitmen yang akan menentukan apakah
tulisan kita akan selesai atau tidak.
Tulis dan
selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu
tulisan sampai sempurna.
Langkah kelima
adalah R, REVISI.
Revisilah
tulisan kalau semua draft tulisan sudah selesai. Jangan terpaku hanya satu
judul sampai sempurna. Kalau kurang-kurang sedikit, tidak apa-apa. Tahap
pertama adalah menyelesaikan semua draft buku. Tahap kedua baru revisi. Apa
saja yang direvisi?
1. Data dan
informasi yang kurang.
2. Tata Bahasa
3. Gaya Tulisan.
Disamakan dari awal hingga akhir.
4. Judul-judul
artikel. Buatlah judul-judul yang menarik.
Langkah keenam
adalah kirim ke penerbit.
Apa yang menadi
pertimbangan penerbit? Paling utama adalah bukunya laku atau tidak. Ini
menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca. Apakah pembaca butuh buku kita?
Siapa yang
butuh? Berapa banyak orang yang butuh? Buku kita menjawab kebutuhan apa? Semakin
besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin
besar. Karena itu, sebagai penulis kita
mesti memahami buku kita siapa yang akan beli, dan siapa yang kira-kira akan
baca.
Hal kedua adalah
apa yang bisa membedakan buku kita dari buku sejenis. Apa kelebihan kita dibandingkan
dengan buku sejenis? Kita harus mampu menjawab pertanyaan ini. Karena hal itu
yang akan menjadi pertanyaan dan juga pertimbangan penerbit.
Ketiga,
pertanyaan penerbit adalah, apa yang akan Anda lakukan untuk membantu pemasaran
buku? Harus punya jawabannya.
Apakah perlu
membayar kepada penerbit?
Kita tidak perlu
membayar ke penerbit. Bahkan kita mendapatkan uang ROYALTI. Rata-rata royalti
adalah 10% dari buku yang terjual.
Bagaimana cara
mengirim naskah?
1. Naskah harus
sudah jadi.
2. Diprint,
dikirim dengan hard copy dan soft copy dalam bentuk CD atau Flash Disk
Berapa lama? Kabar
diterima atau tidak sekitar 3 bulan.
Demikianlah
langkah-langkah menulis buku menurut Akbar Zainudin. Tetapi ada satu hal yang
saya rasa banyak dialami orang dalam menulis, yaitu rasa malas. Kemudian saya
menanyakan bagaimana kiat-kiat mengahadapi rasa malas tersebut. Beliau menjawab
1. Buat target
2. Buat jadwal
harian jam berapa menulis
3. Jangan
menunda
4. Paksakan
Semoga resume
ini dapat menjauhkan kita dari rasa itu! Selamat menulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar