Senin, 13 April 2020

SEMINGGU MENULIS BUKU



Narasumber : Prof. Richardus Eko Indrajit

Sekilas tentang narasumber , Bapak Richardus Eko Indrajit merupakan pakar teknologi yang berbakat. Tak hanya sebagai pakar, narasumber berbagai seminar, ia juga seorang akademisi sekaligus penulis puluhan judul buku dan ratusan jurnal ilmiah yang telah dipublikasikan tingkat nasional maupun internasional. 

Pada saat covid 19 melanda membuat orang tidak bisa kemana-mana, bekerja dan beribadah di rumah saja. Situasi ini membuat Prof. Richardus Eko Indrajit untuk berfikir bagaiamana caranya agar tetap mengajar dan menulis. Maka lahirlah ide untuk mengadakan seminar di youtube kemudian mengeluarkan sertifikat. Karena setiap dosen khan harus membuat laporan untuk kenaikan jabatan akademik. Biasanya mereka harus mengikuti seminar dengan bukti sertifikat

Timbul pertanyaan, Menulis buku dalam seminggu? Bagaimana triknya? Sebulan saja ngos-ngosan. Caranya mudah, kita harus mendisrupsi diri sendiri kemudian pilihlah yang menarik perhatian kita (sesuai yang relatif kita SUKA dan KUASAI ). Kemudian jawab 6 pertanyaan sederhana mengenai topik yang dibahas, yaitu: 5W1H. Misalnya judulnya DIGITAL MINDSET. maka kita menjawab pertanyaan (dalam bentuk tulisan) sebb.

chapter 1: APA yang dimaksud dengan digital mindset. 2. MENGAPA digital mindset dibutuhkan 3. SIAPA yang harus berubah mindsetnya 4. DIMANA digital mindset harus diterapkan 5. KAPAN digital mindset diterapkan. dan 6. BAGAIMANA cara menerapkannya. Nah, satu hari tulis satu. Berarti hari keenam sudah jadi. Di hari ketujuh, tulisan tinggal tambah-tambahkan sana sini dan LANGSUNG terbitkan. Menulis tidak usah banyak teori langsung terjun aja.

Sesibuk apapun kita, jika kita menyenangi yang anda lakukan, pasti waktu dapat di alokasikan. Menulis dapat meninggalkan legacy buat anak cucu kita. Sehingga kalau nanti mereka ngecek siapa kakek atau kakek buyutnya, bisa tercatat di internet.

Menulis tidak selalu berpatokan pada 5w1h. 5W1H adalah untuk penulis awal yang ingin belajar menulis, karena sifatnya deskriptif, tapi sangat filosofis. Setiap isu apapun, secara filsafat, harus bisa dijelaskan dalam 5W1H. Kalau sudah biasa menulis deskriptif, barulah mulai menulis yang sifatnya: eksploratif, komparatif, arguentatif, persuasif, dan lain sebagainya.

Contohnya: kalau isunya COVID-19, dengan 5W1H, kita bisa membuat satu buku dalam seminggu. Apalagi ada banyak referensi di internet saat ini. Musuh menulis adalah diri sendiri. Motivasi hanya dapat dibangun dari dalam diri sendiri.

Oleh karena itu, pilihlah sesuatu yang kita SUKAI dan KUASAI. Kalau sudah terbiasa dengan 5W1H, lainnya menjadi mudah

Menulis adalah cara kita menyampaikan buah pikiran lewat tulisan. Jadi, bagi semua tulisan adalah baik, karena dilakukan dari hati. Kita pasti punya banyak hal yang ingin diceritakan kepada orang lain. Tulis saja apa yang ada di kepala kita, ndak usah takut. kualitas menulis itu ditentukan oleh pembacanya, dan pembaca itu macem-macem. kalau kita menulis untuk kakek-kakek, akan beda bahasanya dengan kalau menulis untuk generasi anak-anak. Kualitas menulis adalah masalah jam terbang, lama-lama jadi bagus sendiri.... jaman sekarang, tulisan tidak perlu terkoordinir. Masukin aja ke internet, maka nanti akan terkoordinir sendiri. Karena dalam dunia maya, berlaku data yang unstructured dibandingkan dengan structured. Menulis blog seperti yang disampaikan Oom Jay adalah sangat baik. Satua yang perlu diperhatikan adalah buatlah tulisan yang tidak membuat orang lain sedih karena kita menyampaikan hal-hal yang buruk atau jelek.

Supaya fokus, jangan menulis terlampau lama (kecuali anda membuat penelitian atau tulisan dokumenter). Paling lambat 100 hari sudah harus jadi. Karena kalau lama-lama, kita kehilangan fokus, dan ilmu yang mau kita sharing sudah berkembang dan berganti lagi isunya.

Menerbitkan buku sekarang tidak kayak dulu. Dulu kita yang butuh penerbit. Sekarang penerbit yang butuh kita, karena saingan mereka adalah internet. Jadi ndak usah takut, anda buat buku, tawarkan ke semua penerbit.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar