Kuliah Online
pertemuan ke dua belas
Narasumber : Tri Agus
Cahyono, M.Pd
Terharu sekali ketika
menonton videonya. Saya dulu juga bertugas di daerah yang sangat terpencil. Secara
kualitas saya tidak ada apa-apanya disbanding beliau. Tri Agus Cahyono memiliki
banyak prestasi diantaranya :
1. Guru Berdedikasi Daerah Khusus TK. Nasional
Tahun 2016
2. Juara I Perlombaan
Karya Inovasi Pembelajar an TK. Nasional Tahun 2016 kategori MIPA
3.
Penghargaan Short
Course ke Jepang Tahun 2017
4.
Finalis Olimpiade
Guru Nasional (OGN) TK. Nasional Guru Kelas SD Tahun 2018
5.
Finalis Guru
Berdedikasi TK Nasional SD 2019
Pada hakikatnya
sebuah karya inovasi adalah puncak dari proses belajar seseorang. Sesuai
taksonomi Bloom yg telah direvisi oleh Krathwool. Ada 6 tahapan berfikir
kognitif: Mengingat (C1), Memahami (C2), Menerapkan (C3), Menganalis (C4), Mengevaluasi (C5), Menciptakan (C6). Dalam
taksonomi tersebut Karya inovasi adalah sebuah tahapan puncak dari proses
berfikir.
Jadi ketika kita
menginginkan sebuah karya inovasi yang baik, maka kita tidak boleh melewati
tahapan2 tersebut. Jangan sampai kita berinovasi tapi:
1. Tidak tahu ilmunya
2. Tidak paham maksudnya
3. Tidak pernah menggunakan
4. Tidak bisa menganalisis bagian2nya
5. Tidak bisa menilai kelebihan dan
kekurangannya
Jadi intinya jika anda ingin
menciptakan karya inovasi maka anda harus belajar menguasai materi keilmuan
dari karya tersebut. Ketika final lomba Karya Inobel yg dinilai bukan sekedar
bagaimana karya tersebut atau karya tulisnya tetapi yg paling penting dan lebih
utama adalah bagaimana penciptanya/inovatornya yg akan ditelisik oleh dewan
juri melalui presentasi dan tanya-jawab.
Nah bagaimana cara kita belajar untuk
meningkatkan kualitas diri dan sekaligus menciptakan sebuah karya inovasi
adalah dengan bekerja. Belajar kita lakukan pada saat mengajar. Cara belajar
paling baik adalah dengan mengajar.
Ketika kita berC1 sd C5 ada sebuah
ketikapuasan. Setelah kita belajar, mengingat, memahaminya, menerapkannya,
menganalisisnya, kita pasti mengevaluasinya (kekurangan dan kelebihan). Disitulah
rasa ketidakpuasan akan muncul.
Nah sekarang bagaimana kita memilih
bidang yg akan kita buat inovasinya.
Kuncinya "APIK" (dikutip
dari Pak Arif Edi)
1. Asli (jangan menjiplak)
2. Perlu (benar2 dibutuhkan)
3. Inovativ
4. Konsisten
Karya inovasi Pak Tri yg mendapatkan
penghargaan inobel 2016, Namanya media "Planetarium Bekam". Media ini
adalah hasil dari ketidakpuasan terhadap media konvensional yg selama ini kami
gunakan yaitu globe. Bertahun2 menggunakan globe hasilnya selalu biasa-biasa
saja. Anak tidak tertarik/kurang termotivasi dan prestasi belajar kurang
memuaskan.
Prestasi kurang lebih disebabkan
kurangnya motivasi. Motivasi rendah lebih disebabkan materi bukan pada zona
motivasi (jangkauan anak). Zona motivasi anak itu adalah sesuatu yg menantang
namun bisa dikerjakan. Jadi jika materi terlalu sulit dan terlalu mudah maka
dipastikan anak kurang termotivasi.
Ketika menggunakan globe dalam
pembelajaran IPA untuk menerangkan materi pergerakan Bumi & Bulan, anak
dipaksa berfikir sangat abstrak. Jadi penasaran dengan media ini. Fungsi media
ini adalah mempermudah observasi.
Ketika anak memperbandingkan globe yg
diperagakan dengan lampu senter dan mengakomodasikan dengan kejadian sebenarnya
antara Bumi, matahari, dan bulan sangat sulit. Disinilah ketidakpuasan terhadap
globe muncul. Kita analisis kelebihan dan kekurangan globe dalam menjelaskan
materi tersebut.
Kelebihan:
1. Model yg paling sesuai
2. Ada di sekolah
3. Mudah digunakan
4. ...dll
Kekurangan:
Tidak bisa
menampilkan bagaimana kenampakan langit dari bumi saat diperagakan.
Meskipun anak kelas 6 sudah mampu
berfikir abstrak namun kemampuan tersebut masih terbatas. Khusus pada gerak
semu atau bukan gerak sebenarnya anak sangat kesulitan untuk menerima konsep
tersebut. Semisal Gerak semu harian matahari. Kita menyampaikan ke anak bahwa
gerak semu harian matahari. Matahari tidak bergerak tetapi yg bergerak adalah
bumi.
Kelemahan globe tadi adalah tidak bisa
menampilkan bagaimana gerak semu matahari. Sehingga menjadi sulit bagi anak. Maka
anak akan lemah motivasinya untuk terus belajar.
Kunci Inovasi
1. Menemukan baru
2. Menyempurnakan yang lama
Kelebihan dari sebuah karya bukanlah
dari sifat modern atau tradisionalnya tetapi lebih kepada kebermanfaatan, ide,
dan kemudahan untuk digunakan dan direplika oleh orang lain. Meskipun karya berbasis
TIK kelihatan lebih keren tetapi sulit untuk ditiru dibuat oleh guru lain atau
sulit diaplikasikan di daerah2 tertentu maka nilainya akan kurang.
Kesimpulan
Dalam berinovasi jangan memikirkan
masalah yg bersumber dari luar seperti lingkungan sekolah, sarana dan
prasarana, dll tetapi FOKUS pada KOMPETENSI DIRI itulah yg akan memudahkan kita
menemukan hal2/ide penting yg membantu keberhasilan pembelajaran. Sehingga
tidak hanya inobel yg kita dapat,.. OGN akan dapat, Gupres juga akan kita
dapat. Jadi tingkatkan kualitas diri untuk karya yg berkualitas. Terima kasih
dan semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada kekilafan.
Lay out tulisannya bagus pak
BalasHapusHahaha, Terima Kasih buk. Kebetulan aja. Sebetulnya saya tidak pandai mengatur lay out.
Hapus